Saturday, September 1, 2018

Tentang Penulis


Tentang Penulis




Dulu, saya punya cita-cita untuk menjadi seorang peneliti, atau mungkin bisa dibilang profesor. Karena..mungkin hanya sekadar biar bisa dibilang keren,, hahahaa. Tapi sejujurnya alasan saya untuk menjadi seoran peneliti karena terinspirasi oleh Thomas Alfa Edison, dan saya ingin menjadi seperti beliau.

Namun sayangnya, ketika SMP saya tidak suka pelajaran fisika, apalagi kimia, untunglah sewaktu SMP hanya sedikit sekali hal yang diajarkan dalam pelajaran kimia. Yaa hanya sebatas pelajaran tentang Asam Basa Garam lengkap dengan kertas lakmus. Sehingga tidak memperburuk rata-rata nilai raport, cukuplah fisika saja yang nilainya rusak.

Setelah lulus SMP saya mendapatkan nilai UNAS yang lumayan, rata-rata sembilan koma, bisa dibilang saya bebas mau pergi ke sekolah mana saja.

Saat itu (2013), saya punya keinginan untuk masuk SMK pada jurusan Gambar Bangunan,  namun dilarang karena alasan orang tua takut misalkan saya tidak bisa bersaing di jurusan Gambar Bangunan, membuat saya malah kerja jadi kuli?? Yaa mungkin saat itu saya masih belum menunjukkan bakat saya, jadi orang tua saya 
sedikit khawatir dengan masa depan saya.

Setelah muter-muter nyari referensi, akhirnya saya menemukan jurusan di sebuah sekolah, sekolah yang cukup terkenal di Surabaya. STM Pembangunan Surabaya / Stemba, dan sekarang sudah berganti nama menjadi SMK Negeri 5 Surabaya. Disana ada 2 jurusan Kimia, Kimia Analisis dan Kimia Industri. Bedanya (menurut saya) Kimia Analisis lebih mengarah bekerja di dalam Laboratorium sedangkan Kimia Industri sedikit mengarah ke lapangan produksi.

Tepat di bulan juli tahun 2013 saya memilih untuk mendaftar di kompetensi Kimia Analisis. Saya memilih Kimia Analisis agar saya lebih fokus dalam mengejar cita-cita saya untuk menjadi seorang peneliti / researcher. Itu sebabnya saya lebih fokus mengambil jurusan yang mana pekerjaannya terfokus di dalam Laboratorium.

Setelah 4 tahun sekolah, lulus sebagai lulusan SMK Kimia. Saya mulai menyadari bahwa saya mulai dituntut untuk mandiri. Uang jajan sudah di Stop saat itu juga. Nggak ada anggaran lagi dari orang tua. Yang tersisa hanyalah sepeda motor pemberian orang tua untuk transportasi. Sekarang waktunya nyari kerja...

Saya sebenarnya tidak mengalami kesusahan yang berarti dalam melamar pekerjaan. Saya termasuk orang-orang yang lebih dulu mendapatkan pekerjaan.




Pekerjaan pertama saya, saya diterima bekerja di salah satu Instansi Pemerintah yaitu, Laboratorium Lingkungan, Laboratorium tersebut beroperasi sebagai lembaga penyedia jasa pengujian limbah industri. Disana saya bekerja sebagai Analis Laboratorium. Namun sayangnya saya tidak bertahan lama, saya hanya bekerja selama setahun disana. Dikarenakan gaji pokok yang terlalu rendah menurut saya.

Mulailah cari-cari lagi lowongan pekerjaan. Saya dapat kabar bahwa di sekolah ada informasi lowongan pekerjaan. Langsung saja kesana buat nyari pekerjaan yang setidaknya cocok untuk saya kerjakan.
Dari beberapa pekerjaan yang tersedia, saya dibuat kaget oleh sebuah perusahaan yang mencantumkan lowongan sebagai tenaga Analis Laboratorium RND dengan kualifikasi lulusan SMK. Karena dalam pasaran tenaga RND itu, mayoritas kualifikasi untuk minimal S1. Ternyata ada perusahaan yang mencari kualifikasi SMK. Yesss, ini mimpi saya untuk bergabung dengan para peneliti atau researcher di dalam sebuah perusahaan. Langsung saya kirimkan surat lamaran perkerjaan saya.

Sekitar 2-3 minggu datanglah panggilan untuk menghadiri interview. Sekitar 2 jam interview, saya bertemu 3 orang secara bergantian, HRD, Manager Teknik, dan Kepala Produksi. Saat interview, sekilas HRD-nya terlihat suka dengan jawaban-jawaban saya selama interview. Hal tersebut membuat keyakinan saya bertambah untuk berhasil diangkat bekerja pada bagian RND. Dan setalah interview disuruh pulang lagi, katanya akan diberikan informasi lebih lanjut dalam kurun waktu sekitar 2 minggu.

Namun ternyata, nggak sampai nunggu 2 minggu, Cuma sehari setelah interview saya sudah dipastikan diterima bekerja dan disuruh langsung bekerja di keesokan harinya.

Itulah sekilas perjalanan saya bisa mencapai sebuah pekerjaan yang saya impikan sebagai seorang peneliti dalam suatu perusahaan. Masih banyak pengalaman kerasnya jadi seorang RND yang ingin saya bagikan, sebagai seorang RND yang selama ini masih berjuang karena setiap hari tertekan oleh pekerjaan.
Semoga tulisan saya bisa memberi inspirasi dan semangat bagi para RND di luar sana bahwa kita berada di posisi yang sama.

Saya peneliti, dan saat tulisan ini di publish saya masih berumur 20 tahun.

0 comments:

Post a Comment